Jumat, 15 Juli 2016

The Tears



     Aku begitu memaknai apa sebenarnya arti dari cinta. Yah.. Tak semua memaknainya sama sepertiku. Bagiku, cinta itu adalah kepercayaan, ketulusan, kejujuran, kesetiaan, dan semua yang berawalan dengan huruf "Ke.." Jujur saja, khayalak umum  memaknainya sebagai sesuatu yang bisa dibilang tak masuk diakal. Well, tapi mereka bukan aku. Jadi aku tak bisa mengkritik pendapat mereka. Dan aku bukan mereka, jadi mereka tidak bisa seenaknya men-judges aku sesuai keinginan mereka. Inilah aku.

     Cinta yang kumiliki sebelum hari ini adalah cinta anak kecil atau sering disebut cinta monyet. Tapi setelah aku bertemu dengan Raja --sang pangeran hatiku--, aku mulai memahami arti cinta. Cinta yang dulu selalu kuanggap sebagai mainan, seketika berubah menjadi pakaian favorite ku. Raja selalu mengajarkan bagaimana cinta dimatanya, bagaimana sebuah hubungan terjalin, dan bagaimana arti kesetiaan serta kejujuran. Dalam beberapa saat aku belajar dengan sangat baik. Hari-hari ku terlalu dengan indah tanpa air mata. Karna, ya, dia adalah kekasihku.

     Awal kita jadian hanya dengan kata, "Kamu buat aku ga fokus disetiap kegiatan. Tatapanmu adalah tatapan mataku. Jantungku tak berdetak saat jarak kita sedekat ini. Apa ini namanya, Ra?" tanyake padanya dengan penuh bimbang. 
     "Kamu merasakan hal itu?" tanyanya, dan aku mengangguk.  "Kamu ga ngerti apa-apa ya? Hmmm.. Ya udah deh, Ra. Kamu ga usah khawatir.. Karna itu yang sedang aku rasain saat ini." jawabnya dengan ragu diujung lidahnya.

     Itu baru sekutip dari semua perbincangan kami saat kami baru jadian pertama kali. Yang lain, lebih so sweet dan lebih kena dihati. Mau tau? Makanya jangan ngelamun terus.. Ikuti kisah cintaku.





     Namaku Ratu. Ratullya Permata. Aku dibesarkan dikeluarga yang sederhana, tapi penuh dengan cinta. Tiada kata yang bisa membuat hati ini menangis saat aku berada dalam lingkup keluargaku. Tawa tak kunjung berhenti mengikuti hari-hari ku. Walah begitu, ternyata aku sama sekali tak mengerti apa arti cinta yang sesungguhnya.
     Raja adalah kekasihku. Dia dibesarkan dikeluarga kaya namun tanpa cinta. Kedua orangtuanya berpisah saat ia berusia 5 tahun. Namun apa yang dia miliki tak mampu mengobati rasa sakitnya yang dalam. Dia kelihatan murung dan tidak gampang bergaul. Dia tidak pernah memiliki pasangan walah hanya 1 kali. Namun saat dia bertemu denganku, dia berkata, "Aku punya kehidupan yang lebih baik." Awalnya aku tak tau apa maksudnya. Namun sekarang aku mengerti. Itu adalah cinta.  
     Hubungan kami telah berlangsung cukup lama. Selama 9 tahun, kami saling memahami satu sama lain, dan tentunya kami saling melengkapi. Ini tanggal 13 Maret, di hari sabtu yang sunyi. Malam minggu biasanya dilalui oleh pasangan muda yang mojok di kafe, atau nongkrong dibawah rembulan. Namun tidak denganku kali ini. 
     Aku sudah berdandan bak permaisuri raja. Rambutku yang panjang di kerli rapi dengan riasan berwarna perak bersemburat ungu nila. Aku mengenakan gaun panjang berwarna putih bersemburat merah anggun pada renda gaunku. Ini adalah hari pernikahanku. Hari dimana aku dan Raja memulai perjalanan hidup sebagai pasangan 'sehidup semati'. 
     1 tahun kami hidup bahagia dengan penuh cinta. Setiap hari selalu ada kebahagiaan. namun di tahun kedua pernikahan kami, segalanya berlalu begitu cepat. Tawa mulai menghilang, disaat Raja mengatakan sesuatu padaku.

                   "Mungkin akan ada seseorang yang menggantikan posisiku disaat aku telah tiada, sayang."
                   Aku bahkan tak mengerti mengapa dia mengatakan hal seperti itu.. Sebulan setelah hari itu,                                                                       ku mendapat kabar yang tak kudambakan.

                   Orang yang paling aku sayangi, telah meninggalkan dunia ini untuk selamanya.
                   Apa yang telah terjadi padanya, aku tak dapat menceritakannya. karna itu adalah kepedihan terdalam dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar