Selasa, 21 Juni 2016

Kemalau

KEMALAU
(Kembalinya Masa Lampau)


     Sudah 2 bulan, ingatan-ingatan itu terus mengusik ketenanganku. Ribuan memori mendesak segala kenyamananku dalam hanyutan melodi piano tua. Saat semua melodi terurai, tersusun rapi bagai emas berbingkai berlian, segala kenangan tentang seorang pria mengusikku seketika.   

     Sosok itu bertubuh tinggi, berkulit cerah, namun aku tak dapat melihat paras wajahnya. Ia terus menghantui setiap langkahku. Suara merdu miliknya menghanyutkanku dalam setiap detiknya. Ingin kutepis segala rangkaian kenangan tentang dirinya. Namun, apa daya diriku ini. Gadis malang, yang tak mengerti akan masa lalunya.

     Waktu berlalu begitu cepat. Bagi banyak orang, masa lalu hanyalah sebuah kenangan. Namun tidak bagiku. Aku selalu menganggap tanpa kenangan, hidupku akan hancur. Jiwa seseorang tak kan mampu menopang terkaman dunia tanpa masa lalu yang melingkupi hidupnya. Lambat laun, gambar-gambar dalam benakku ini mulai terlihat jelas. Sentuhan-sentuhan lembut mulai terasa nyata. Segala yang terasa hampa, berubah menjadi penyedap rasa. Sosok itu menampakkan wajahnya yang rupawan. Aku bahkan tak sanggup memalingkan tatapan mataku dari dirinya. 

     Saat memandang kenangan itu, rasa cinta tumbuh dalam hatiku. Perasaan yang pernah singgah dalam hatiku, telah memulai perjalanannya yang baru. Perjalanan yang lebih memiliki makna daripada yang sebelumnya. 

     Ketika duka lara kembali terungkap, kujadikan semua itu sebagai pemanis dalam hidupku. Tanpa duka lara yang pernah kuhadapi, takkan ada kehidupan  seindah kehidupan yang telah kumiliki ini..

   So, when your memories come back in to your life, you have to enjoy it! 

2 komentar:

  1. Segala yang ada didalam kisah ini, lebih banyak mengandung kata-kata kiasan yang disertai dengan majas-majas yang semu (tidak kentara).. Jadi, saat membaca kisah ini, kita juga diminta untuk memahami setiap kata yang terukir agar tidak ada salah paham dibelakang kisah ini. Terima kasih.

    BalasHapus