Rabu, 22 Juni 2016

Not The Beginning but The End



     Awan menyelinap dalam hembusan angin yang lembut. Bagai malaikat kecil dalam selimut kabut yang semu. Ku tarik nafas dalam-dalam, dan saat itupun segalanya kembali. Segala sesuatu yang takkan berakhir baik walau telah kusesali.
      Kau datang dalam malamku yang kelam. Cinta menerangi jalanmu tuk sampai pada tujuanmu. Manis tuturmu saat dikau dalam jangkauan hatiku. Tatapanmu memberikan hatiku keyakinan untuk hatiku, Dan membuatku menutup seribu kata tuk mengungkap keraguanku. 
     Kau singgah disana, dimana kutau tak seharusnya itu terjadi. Kusediakan satu tempat special tuk pujaan hatiku, namun saat kusadari hal itu, kau telah merenggutnya. Dan dalam hatiku, kuharap takkan pernah kusesali.
     Hari demi hari, jam demi jam, menit demi menit, detik demi detik pun kita lalui bersama. Hingga pada suatu saat, kau menemuiku tuk memberiku kata Sayang. Mulai detik itu, kurasa kau memiliki kata sayang yang tak hanya 1, namun selalu menemani setiap lirikanmu.
     Kau tertawa dalam tangisku. Kau bahagia dalam deritaku. Kau racun bagi lukaku. Kau memandang dunia ini, tuk temukan jiwa yang sepi namun bahagia. Kau datang hanya tuk merenggut apapun yang mereka miliki. Kau tinggalkan "kami", saat kau telah merasakan kepuasan batin yang telah kau incar selama ini. 
     Dan kini kupaham. Sudah seharusnya kita semua sadar, bahwa suatu hubungan tidak bisa kita lihat dari awal saat kita memulainya. Namun sesungguhnya, nilai suatu hubungan terletak dimana kita sanggup untuk menjalani hubungan tersebut, walah banyak rintangan menghadang dan juga bagaimana kita mampu untuk mengakhiri segalanya. 

Selasa, 21 Juni 2016

Kemalau

KEMALAU
(Kembalinya Masa Lampau)


     Sudah 2 bulan, ingatan-ingatan itu terus mengusik ketenanganku. Ribuan memori mendesak segala kenyamananku dalam hanyutan melodi piano tua. Saat semua melodi terurai, tersusun rapi bagai emas berbingkai berlian, segala kenangan tentang seorang pria mengusikku seketika.   

     Sosok itu bertubuh tinggi, berkulit cerah, namun aku tak dapat melihat paras wajahnya. Ia terus menghantui setiap langkahku. Suara merdu miliknya menghanyutkanku dalam setiap detiknya. Ingin kutepis segala rangkaian kenangan tentang dirinya. Namun, apa daya diriku ini. Gadis malang, yang tak mengerti akan masa lalunya.

     Waktu berlalu begitu cepat. Bagi banyak orang, masa lalu hanyalah sebuah kenangan. Namun tidak bagiku. Aku selalu menganggap tanpa kenangan, hidupku akan hancur. Jiwa seseorang tak kan mampu menopang terkaman dunia tanpa masa lalu yang melingkupi hidupnya. Lambat laun, gambar-gambar dalam benakku ini mulai terlihat jelas. Sentuhan-sentuhan lembut mulai terasa nyata. Segala yang terasa hampa, berubah menjadi penyedap rasa. Sosok itu menampakkan wajahnya yang rupawan. Aku bahkan tak sanggup memalingkan tatapan mataku dari dirinya. 

     Saat memandang kenangan itu, rasa cinta tumbuh dalam hatiku. Perasaan yang pernah singgah dalam hatiku, telah memulai perjalanannya yang baru. Perjalanan yang lebih memiliki makna daripada yang sebelumnya. 

     Ketika duka lara kembali terungkap, kujadikan semua itu sebagai pemanis dalam hidupku. Tanpa duka lara yang pernah kuhadapi, takkan ada kehidupan  seindah kehidupan yang telah kumiliki ini..

   So, when your memories come back in to your life, you have to enjoy it!